Tuesday, May 10, 2011

USG (Ultrasonography)

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu produk teknologi Medical Imaging yang berfungsi untuk memonitor perkembangan janin dalam kandungan. Prinsip kerja USG memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang berfrekuensi tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Untuk memperoleh hasil pencitraan yang optimal maka kita perlu mengetahui cara penggunaan alat USG dengan baik (Evariny, 2007).


Adapun skema cara kerja dari USG yang memanfaatkan gelombang ultrasonik adalah sebagai berikut:
  1. Transducer
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

      2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG

      3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.


Gelombang ultrasonik dalam dunia medis dimanfaatkan untuk keperluan diagnosis. Untuk memproduksi gelombang ultrasonik ada dua metode yang digunakan yaitu Magnet Listrik dan Piezo Elektrik. Metode Magnet Listrik, batang ferromagnetik dilingkari dengan kawat kemudian dialiri listrik akan timbul gelombang ultrasonik pada ujung batang. Sedangkan metode Piezo Elektrik, kristal piezo elektrik dialiri tegangan listrik sehingga mengalami vibrasi yang menimbulkan frekuensi ultrasonik. Kristal piezo elektrik dalam dunia kedokteran dipakai sebagai transduser yang dapat menghasilkan citra seperti pada ultrasonografi (Cameron, 1978).
Transduser merupakan komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Kristal yang terdapat didalamnya digunakan untuk menangkap pantulan gelombang dan mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer (Vincent Ng dan Jerry Wang, 2004). Transduser merupakan komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Kristal yang terdapat didalamnya digunakan untuk menangkap pantulan gelombang dan mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer (Vincent Ng dan Jerry Wang, 2004).


Ultrasonografi
Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik penggambaran menggunakan suara ultra yang digunakan untuk menggambarkan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan "lesion" patologi, membuat teknik ini berguna untuk mengecek organ. Sonografi obstetrik digunakan pada masa kehamilan. Pilihan frekuensi menetukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2-13 MHz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Sejak 1961, USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan. Tidak seperti X-ray yang berbahaya bagi bayi, USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membentuk gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu (Evariny, 2007).
Ultrasonografi menghasilkan gambar dengan gelombang suara, yang memantul pada berbagai jaringan dalam tubuh sehingga menghasilkan echo. Echo ini sampai ke transduser, generator pulsa dimatikan, dan echo menghasilkan getaran dalam transduser. Echo diubah menjadi gambar oleh komputer. Sebelum dilakukan pemeriksaan, dioleskan gel pada bagian tubuh yang diperiksa. Kemudian, suatu alat kecil yang dipegang dan mengeluarkan gelombang bunyi dilewatkan pada tempat yang diperiksa sementara orang yang diperiksa berbaring diam. Pemeriksaan ini tidak nyeri dan hanya membutuhkan beberapa menit (Aston, 1990).


Jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis, yaitu sebagai berikut:

1.      USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

USG 2 D

2.   USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). 

USG 3 D

 3.   USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live  3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. 

USG 4 D
4.   USG Doppler
           Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
-          Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
-          Tonus (gerak janin).
-          Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
-          Doppler arteri umbilikalis.
-          Reaktivitas denyut jantung janin.



No comments:

Post a Comment